TARI TRADISIONAL MELAYU
·
TARI TRADISONAL MELAYU
TARI LENGGANG
PATAH SEMBILAN (KUALA DELI)
Tari
ini dinamakan demikian sesuai dengan pepatah Melayu lama, “lenggang patah
sembilan, semut dipijak tidak mati, antan terlanda patah tiga”. Makna yang
tersirat dari pepatah itu mengungkapkan corak tarian ini yang sangat lembut
namun pasti. Semut di pijak tidak mati mengutamakan penari yang lemah gemulai
ketika berjalan dan melenggang sehingga apabila seekor semut terpijak pun tidak
akan mati. Antan telanda patah tiga mengumpamakan apabila ada benda-benda
semisal antan disekitar penari lenggang patah sembilan dan tersentuh oleh
penarinya akan patah atau roboh lah benda-benda tersebut. Maksud lainnya
menyatakan bahwa seseorang itu harus memiliki bud pekerti yang halus dan luhur,
tetapi mempunyai ketegasan dalam berfikir dan bertindak.
Lagu
yang mengiringi tarian ini harus bertempo senandung/langgang. Adapun lagu yang
dapat mengiringi tarian ini adalah sebagai berikut.
1.
Kuala
Deli
2.
Damak
3.
Makan
Sirih
4.
Anak
Tiung
5.
Tudung
Periuk
6.
Batu
Belah
7.
Tudung
Saji
8.
Mas
Merah
9.
Burung
Putih
PENJELASAN GERAK
DAN RAGAM GERAK
Tarian
ini dilakukan secara berpasangan, baik oleh muda-mudi, mudi-mudi, ibu-ibu,
maupun bapak ibu. Saat memulai tarian ini, pada hitungan satu penari yang
berada disebalah kanan mengawalinya dengan kaki kanan dan pada hitungan ganjil berikutnya
juga pada kaki kanan, sedangkan penari yang berada di sebelah kiri pada
hitungan satu mengawalinya dengan kaki kiri dan hitungan ganjil berikutnya pada
kaki kiri. Seperti tarian Melayu pada umumnya, patokan untuk hitungan tari
adalah 1 x 8 ketuk. Tari lenggang patah sembilan terdiri dari 14 x 8, dan
setiap 1 x 8 dibagi menjadi dua bagian, yaitu hitungan 1-4 disebut lenggang dan
hitungan 5-8 disebut patah sembilan. Pada bagian patah sembilan terdapat
‘hitungan bantu’ anatara bilangan 5-6 dan 7-8. Biasanya hitungan bantu disebut
dilafalkan dengan kata “hop” yang berarti “jeda sejenak”.
Secara
umum gerak lenggang dibagi atas tiga bagian, yaitu :
a.
Lenggang
ditempat
b.
Lenggang
maju/mengubah arah, dan
c.
Lenggang
memutar satu lingkaran
Gerak
patah sembilan adalah gerakan yang dilakukan setelah gerakan lenggang. Gerakan
antara penari yang berada disebelah kanan maupun sebelah kiri sama, hanya
arahnya berlawanan sesuai dengan hitungan saat memulai tarian.
Penari
sebelah kanan
Gerakan
kaki
Pada
hitungan satu dan hitungan ganjil berikutnya menggerakan kaki kanan, sedangkan
hitungan dua dan hitungan genap berikutnya menggerakan kaki kiri.
Hitungan
1-4 : melangkah
Hitungan
5 : kaki kanan diantarkan serong ke
kanan di susun kaki kiri menyilang dibelakang kaki kanan dengan mempergunakan
hitungan bantu / hop.
Hitungan
6 : kaki kanan di tarik kembali
sejajar dengan kaki kiri
Hitungan
7 : kaki kiri diantarkan serong ke
kiri disusul kaki kanan menyilang dibelakang kaki kiri dengan mempergunakan
hitungan bantu / hop
Hitungan
8 : kaki kiri di tarik kembali
sejajar dengan kaki kanan
Gerakan
tangan
Hitungan
1-4 : melenggang seperti orang berjalan
Hitungan
5 : tangan kanan diangkat kearah
samping kanan, telapak tangan ditelungkupkan pada hitungan hop telapak tangan diputar
ke arah dalam seperti di kepalkan dengan posisi telentang. Tangan kiri berada
di sisi kiri badan, untuk penari pria tangan berkacak pinggang, sedangkan
penari wanita tangan berada di pangkal paha dan biasanya sambil sedikit
menyingsingkan kain.
Hitungan
6 : kepalan dibuka sambil meneruskan
puteran telapak tangan sampai telapak tangan mengahadap ke kanan dengan
melentikkan ujung jari dan ujung jari sejajar dengan bahu.
Hitungan
7 : sambil menurunkan tangan kanan,
tangan kiri diangkat ke arah samping kiri, telapak tangan ditelungkupkan. Pada
hitungan hop telapak tangan diputar kearah dalam seketi dikepalkan dengan
posisi telentang.
Tangan
kanan berada disisi kanan badan, untuk penari pria tangan berkacak pinggang
sedangkan untuk penari wanita tangan berada dipangkal paha dan biasanya sambil
sedikit menyisingkan kain.
Hitungan
8 : kepalan dibuka sambil meluruskan
puteran telapak tangan menghadap ke kiri dengan melentikan ujung jari sejajar
dengan bahu. Tangan diturunkan pada rentang waktu menjelang hitungan
berikutnya.
Penari
sebelah kiri
Gerakan
kaki
Hitungan
1 dan bilangan ganjil berikutnya dimulai kaki kiri, sedangkan hitungan dua dan
bilangan genap berikutnya di mulai kaki kangan.
Hitungan
1-4 : melangkah
Hitungan
5 : kaki kiri diantarkan serong ke
kiri disusul kaki kanan dibelakang kaki kiri dengan mempergunakan hitungan
bantu atau hop
Hutunga
6 : kaki kiri ditarik kembali
sejajar dengan kaki kanan
Hitungan
7 : kaki kanan diantarkan serong ke
kanan disusul kaki kiri menyilang dibelakang kaki kanan dengan menggunakan
hitungan bantu atau hop
Hitungan
8 : kaki kanan ditarik kembali
sejajar dengan kaki kiri
Gerakan
tangan
Hitungan
1-4 : melenggang seperti saat berjalan
Hitungan
5 : kanan kiri diangkat ke arah
samping kiri, telapak tangan telungkupkan pada hitungan hop telapak tangan di
putar ke arah dalam seperti dikepalkan dengan posisi terlentang. Tangan kanan
berada disisikanan badan, yaitu di pangkal paha dan biasanya sambil sedikit
menyisingkan kain.
Hitungan
6 : kepalandi buka sambil meneruskan
putaran telapak tangan sampai telapak tangan menghadap ke kiri dengan
melentikkan ujung jari dan ujung jari sejajar dengan bahu.
Hitungan
7 : sambil menurunkan tangan kiri,
tangan kanan diangakat ke arah samping kanan, telapak tangan ditelungkupkan. Pada
hitungan hop telapak tangan diputar ke arah dalam seperti dikepalkan dengan
posisi telentang. Tangan kiri berada di sisi kanan badan, yaitu di pangkal paha
dan biasanya sambil sedikit menyingsingkan kain.
Hitungan
8 : kepalan dibuka sambil meneruskan
putaran telapak tangan sampai telapak tangan menghadap ke kanan dengan
melentikkan ujung jari dan ujung jari sejajar dengan bahu. Tangan diturunkan
pada rentang waktu menjelang hitungan berikutnya.
Ragam
Garis
edar tarian ini sangat sederahana, penari hanya bergerak di sekitar tempat
berdiri dengan mengubah arah sesuai dengan posisinya. Penari sebelah kanan
hanya mengubah arah ke kanan dan seterusnya hingga kembali menhadap ke posisi
semula atau ke arah depan. Seperti telah disebutkan di atas, tarian ini terbagi
menjadi 14 x 8 dengan urutan gerakan sebagai berikut.
- Lenggang di tempat dan patah sembilan, 1 x 8.
- Lenggang mengubah arah dan patah sembilan (arah ke luar), 1 x 8.
- Lenggang mengubah arah dan patah sembilan (arah ke belakang), 1 x 8.
- Lenggang mengubah arah dan patah sembilan (arah ke dalam), 1 x 8.
- Lenggang mengubah arah dan patah sembilan (kembali ke depan), 1 x 8.
- Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan, 1 x 8.
- Lenggang maju lurus ke depan dan patah sembilan, 1 x 8.
- Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan, 1 x 8.
- Lenggang mengubah arah, maju lurus, dan patah sembilan (ke luar), 1 x 8.
- Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan, 1 x 8.
- Lenggang mengubah arah, maju lurus, dan patah sembilan (ke belakang), 1 x 8.
- Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan, 1 x 8.
- Lenggang mengubah arah, maju lurus,dan patah sembilan (ke dalam), 1x 8.
- Lenggang memutar satu lingkaran dan patah sembilan, 1 x 8.
- Hitungan 1-4 menghadap ke depan.
TARI LENGGOK MAK
INANG
Tari ini merupakan tarian asli penduduk
melayu yang telah mengalami aneka perubahan sesuai dengan perkembangan zaman.
Namun demikian norma-norma mendasar masih tetap dipertahankan sebagai pedoman
dalam pelaksanaannya agar tidak menyimpang dari adat kebiasaan serta maksud dan
pesan yang ingin disampaikan oleh penata tari ini tidak hilang.
Tempo yang digunakan untuk tarian ini
adalah tempo sedang, yaitu 2/4, sama dengan tempo rumba atau mambo dan di
kalangan seniman melayu selalu disebut tempo Mak Inang.
Tarian ini disusun menjadi empat ragam
yang masing-masing ragam terdiri atas 8 x 8. Setiap ragam dibagi dua bagian,
dan masing-masing bagian 4 x .bagian kedua dari ragam-ragam tersebut merupakan
pengulanagan bagian pertama, namun ada beberapa gerakan dan garis
Bagi masyarakat melayu menyelenggarakan
kenduri besar atau pesta panen sesuai menuai padi telah menjadi suatu budaya
yang berkesinambungan. Acara itu menjadi ajang tempat berkumpul semua orang
kampung, tidak terkecuali lajang dan dara yang ingin mencari pautan hati,
seperti yang digambarkan dalam tari lenggok Mak Inang.
Hal
itu dapat dilihat dari penggambaran gerak dan gaya pada ragam demi ragam.
Ragam
1 : ragam ini
menggambarkanpertemuan antara sepasang muda-mudi yang belum mengenal. Untuk
mengisi waktu dan mencari perhatian masing-masing, mereka memetik bunga yang
ada di sekitar tempat tersebut.
Ragam
2 : ragam ini menggambarkan
mereka sudah berkenalan walaupun belum begitu akrab. Namun keduanya mencari
kepastian perasaan sambil ajuk-mengajuk hati menyelami sukma, adakah sebentuk
kasih tertanam.
Ragam
3 : maksud ragam ini adalah
penzahiran sikap dan sifat dari keduanya. Hal ini diungkapkan dengan gerak
memetik bunga oleh sang dara, diikuti si jaka yang memetik beberapa kuntum
bunga, kemudian merangkainya dengan gerakan pencak (bunga) silat. Adapun
maksudnya untuk meyakinkan sang dara bahwa ia mampu melindungi sang dara,
mengayomi keluarganya, dan sanggup menjadi patriot bangsa. Karangan bunga
tersebut kemudian diserahkan si jaka
kepada sang dara, yang diterima sang dara dengan penuh kepercayaan sebagai
cerminan kasih yang terbalas.
Ragam
4 : ragam ini menggambarkan
tumbuhnya saling pengertian dari keduanya, kemudian mereka mengambil keputusan
untuk memohon restu kedua orang tua agar diperkenankan berumah tangga serta
dimeriahkan oleh sanak keluarga jiran sekampung.
Lagu
yang dapat mengiringi tarian ini adalah sebagai berikut.
1.
Mak
Inang Kampung
2.
Seringgit
Dua Kupang
3.
Mak
Inang Hang Tuah
4.
Lagu-lagu
lain yang bertempo dengan lagu-lagu di atas.
Tarian
ini seluruhnya mempergunakan langkah biasa, baik penari yang berada di sebelah
kanan (pria) maupun penari yang berada di sebelah kiri (wanita). Pada hitungan
1 dan hitungan ganjil berikutnya dimulai dengan kaki kanan, sedangkan pada
hitungan genap dimulai dengan kaki kiri.
PENJELASAN GERAK
DAN RAGAM
Ragam
1A:
1.
Gerakan
ditempat, kaki berjalan, tangan melenggang, 1 x 8.
2.
Pada
hitungan 1-4 maju melenggang serong kanan menuju garis tengah (garis bayangan)
dan pada hitungan 4 kaki kiri tepat mengijak garis tengah.
3.
Maju
beredar 1 x 8 menuju ke sisi kanan pasangandan saat melewati garis tengah
membelok ke kanan.
4.
Maju
beredar 1 x 8 kembali ke tempat dengan edaran membentuk mata pancing atau huruf
“S” terbalik.
Ragam
1B:
1.
Gerakan
di tempat,kaki berjalan, tangan melenggan, 1 x 8.
2.
Pada
hitungan 1-4 maju melenggang serong kiri menuju garis tengah (garis bayangan)
dan pada hitungan 4 kaki kiri tepat menginjak garis tengah.
3.
Sama
dengan gerakan ragam 1A nomor 3.
4.
Sama
dengan gerakan ragam 1A nomor 4.
Ragam
2A:
1.
Gerakan
ditempat, kaki berjalan, tangan melenggang.
2.
Sama
dengan gerakan nomor 2 pada ragam 1A.
3.
Pada
hitungan 1-4 beredar menuju ke sisi kanan pasangan melewati garis tengah,
tangan kiri lentik terkembang bergerak dari arah kiri atas menuju ke tengah
badan,tangan kanan lentik terkembang dengan ujung jari menghadap ke atas
bergerak dari arah kanan bawah menuju ke tengah badan dan bertemu dengan tangan
kiri sehingga membentuk silangan tangandi depan badan dengan posisi tangan
kanan berada di dalam.
4.
Maju
beredar 1 x 8 kembali ketempat dengan edaran membentuk mata pancing atau huruf
“S” terbalik.
Ragam
2B:
1.
Gerakan
di tempat, kaki berjalan, tangan melenggang.
2.
Sama
dengan gerakan ragam 2A nomor 2.
3.
Sama
dengan gerakan ragam 2A nomor 3
4.
Sama
dengan gerakan ragam 2A nomor 4.
Ragam
3:
1.
Untuk
wanita; gerakan perlahan turun/jongkok 1 x 8 dan perlahan naik 1 x 8.
2.
Pada
hitungan 1 x 8 berikutnya gerakan maju menuju kepasangan dan menyerahkan
karangan bunga yang telah dirangkai, yaitu pada hitungan 1-4 maju, hitungan 5-8
mundur ke tempat semula.
3.
Pada
hitungan 1-4 beredar menuju ke garis tengah, hitungan 5 dan 6 mundur melingkar
dengan sisi kanan badan sebagai poros, hitungan 7 dan 8 kembali maju melingkar
dengan sisi kanan badan sebagai poros.
4.
Sama
dengan gerakan ragam 2A nomor 4.
Ragam
4A:
1.
Melenggang
di tempat, 1 x 8.
2.
Pada
hitungan 1-4 maju melenggang serong kanan menuju garis tengah dan pada hitungan
hitungan 4 kaki kiri tepat menginjak garis tengah, pada hitungan 5-8 mundur
kembali ke tempat semula dengan tangan tetap melenggang.
3.
Pada
hitungan 1-4 maju melenggang menuju garis tengah, hitungan 5 belok kanan dan
maju, hitungan 8 badan berbalik dari kiri dengan kakikiri menyilang di belakang
kaki kanan sambil membuka dengan lentik terkembang berpatah sembilan.
4.
Sama
dengan gerakan ragam 2A nomor 4.
Ragam
4B:
1.
Melenggang
di temapt, 1 x 8.
2.
Pada
hitunga 1-4 maju melenggang serong kiri menuju garis tengah dan pada hitungan 4
kaki kiri tepat mengijak garis tengah, hitungan 5-8 mundur kembali ke tempat
semula dengan tangan tetap melenggang.
3.
Sama
dengan gerakan ragam 4A nomor 3.
4.
Sama
dengan gerakan ragam 4A nomor
TARI LAGU DUA
(TANJUNG KATUNG)
Tarian
ini mengambil pola tarian yang berasal dari portugis. Temponya 2/4 (cepat) atau
quick step 3/8, dan dikalangan seniman melayu lazimdisebut dengan tempo menari
atau joget.
Kisah
Tari
Ragam
1 :pertempuran seorang jejaka
dengan seorang dara dalam sebuah perjalanan.
Ragam
3 : keakraban yang terjalin
mendorong sang jejaka memberanikan diri untuk berkunjung ke rumah sang dara dan
mengajaknya jalan bersama sekadar menikmati pemandangan alam, kemudian
mengantarnya kembali pulang kepada kedua orang tua dengan tiada kurang suatu
apa.
Ragam
4 : kunjungan sang jejaka dibalas
oleh sang dara dengan bertandang ke rumah sang jejaka untuk lebih mempererat
tali silaturahmi yang tumbuh di antara keduanya dan keluarga.
Lagu
yang dapat mengiringi tarian ini adalah sebagai berikut.
1.
Tanjung
Katung
2.
Sri
Taman
3.
Serampang
Laut
4.
Air
Pasang
5.
Pancang
Jermal
PENJELASAN GERAK
DAN RAGAM
Tari
ini hampir seluruhnya menggunakan langkah dua atau langakah berganda, yaitu
setiap satu kali gerakan menggunakan dua ketukan.
Gerakan
tangan bertukar setiap dua ketuk. Bagi penari pria, pada hitungan1 dan 2 tangan
kiri diangkat setinngi dada, telapak tangan dikepal dan beradadi tengah badan,
di tarik dari arah luar ke dalam seolah-olah membuat putaran, disusul dengan
tangan kanan pada hitungan 3 dan 4.
Ragam
1 :
1.
Gerakan
di tempat langkah dua, 1 x 8.
2.
Hitungan
1-4 maju serong kanan langakah dua menuju garis tengah (garis bayangan),
hitungan 5-8 mundur langkah dua kembali ke tempat semula.
·
TARIAN MODERN
MELAYU
TARI CAMPAK
BUNGA (SRI LANGKAT)
Tari
yang bertempokan Mak Inang (rumba) ini diciptakan sebagai sindiran, ejekan,
atau kelakar masyarakat dalam mempergunjingkan tingkah anak-anak muda yang di
landa asmara. Pada dasarnya tarian ini adalah pengembangkan atau modifikasi
dari Tarian Mak Inang yang disesuaikan dengan lagu pengiringnya. Hal ini
menunjukan bahwa kreatifitas itu tidak hanya harus sesuatu yang baru, namun
dari lama pun dapat dikembangkan sehingga menjadi menarik. Dalam tarian ini juga dapat dinilai sejauh
mana nalar penari melakukan tarian yang mirip namun pola edar dan pola
hitungnya berbeda.
Hingga
saat ini hanya ada satu lagu yang dapat mengiringi tari campak bunga, yaitu
lagu sri langkat, sehingga sejak dulu hingga kini disebut juga Tari Sri
Langkat. Keunikan dari lagu ini adalah pola hitungan atau penyesuainnya dengan
tari Melayu sedikit berbeda dengan pola hitungan lagu Melayu umum adalah satu
lagu (dua bar) atau setengah pantun adalah 4x8, sedangkan dalam lagu Sri
Langkat setiap satu lagu atau setengah pantun adalah 2x8+2x10. Seandainya ada
lagu lain atau lagu baru yang sesuai dengan pola hitungan diatas dapat untuk
mengiringi tari ini.
TARI MELENGGOK (
HITAM MANIS)
Tempo,
gerak, dan ragam tari melenggok hampir sama dengan Tari Lagu Dua, hanya saja
ada tambahan beberapa gerak yang disebut dengan gerakan ajuk-mengajuk.
Dalam
cerita tari, pada saat ajuk-mengajuk ini lah kesempatan dua orang muda-mudi yang sedang dilanda asmara untuk
saling berbicara guna mengetahui isi hati masing-masing.
Tarian
ini lazim disebut tari Hitam Manis. Selama ini hanya lagu Hitam Manis dan lagu
Bercerai Kasih yang dapat mengiringi tari ini, karena pola hitungan kedua lagu
tersebut sesuai dengan pola hitungan tari, yaitu setiap satu pantun adalah 9 x
9 ditambah 4 x 8 pada reffrein lagu. Kurang ketahui apakah ada lagu Melayu lama
ataupun baru yang berpola hitungan sama dengan kedua lagu tersebut di atas.
TARI PELIPUR
LARA (ANAK KALA)
Tari
Anak Kala termasuk jenis tari bertempo joget, sama dengan tari Lagu Dua dan
Tari Melenggok. Langkah dan gerak tarinya serupa, baik kaki maupun tangan
menggunakan langkah dua (double step).
Tari
ini masuk jenis tari pergaulan yang menggambarkan kegembiraan muda-mudi.
Suasana riang yang penuh senda-gurau melihat pada gerakan saling kejar antara
penari pada ragam 2 dan 4, juga dalam ajuk-mengajuk sifat pada ragam 1 dan 3.
Lagu
yang dapat mengiringi tari ini adalah sebagai berikut.
1. Anak Kala
2. Serampang Laut
3. Joget Bunga Melati
4. Selayang Pandang
5. Pancang Jermal
6. Selayang Pandang
7. Lagu-lagu lain yang sesuai dengan
tari ini
TARI SAPU TANGAN
(CEK MINAH SAYANG)
Tari
ini bertempo Mak Inang atau sedang, yaitu 2/4. Namun sedikit lebih cepat. Tari
ini mirip dengan tari Kaparinyo dari Minangkabau atau tari Kapri dari Tapanuli
Tengah. Sebagaimana namanya, tarian ini mempergunakan sapu tangan dalam semua
gerakan tari, dari awal sampai akhir.
Sampai
setakat sekarang tarian ini lazim diiringi dengan lagu Cek Minah Sayang,
sehingga sering disebut sebagai Tari Cek Minah Sayang sebagaimana judul lagu
pengiringnya. Namun apabila ada lagu lain, baik lagu lama atau lagu baru yang
tempo dan ketuk lagunya sesuai, dapat mengiringi tarian ini juga.
Tari
ini ditata menjadi 3 ragamyang masing-masing ragam terdiri atas 8 x 8 ketuk,
sehingga tari ini berjumlah 24 x 8 ketuk. Setiap ragam terbagi menjadi dua
bagian ( A dan B), yang didalamnya terdapat pengulangan antar bagian walaupun
ada gerak dan garis edar/pola lantainya yang berbeda.
Tari
ini menggambarkan kebiasaan dan resam masyarakat pedesaan yang penuh rasa
kekeluargaan dan memiliki jiwa gotong royong tinggi semisal dalam
TARI SERAMPANG
XII (PULAU SARI)
Tari
ini pada mulanya bernama Pulau Sari, dan sebelumnya bernama lagu Tanjung Pulau
Sari. Lagu yang namanya dimulai dengan kata “ Pulau” merupakan lagu bertempo
Rumba (Mak Inang), seperti pulau kampai dan pulau putri.
Adapun
tempo Serampang XII adalah Quick Step atau 3/8. Sebelum ada Serampang XII, lagu
tercepat diantara lagu-lagu melayu ialah Serampang Laut sama dan langkah
tarinya sama pula, otomatis rakyat menamakan Serampang XII. Kata “dua belas”
disini artinya lagu yang tercepat diantara lagu yang bernama serampang.
Pencipta
tariani mengikuti kehendak masyarakat dengan membaginya dua belas ragam. Gerak
dan irama mendapat pengaruh portugis namun ada juga yang menyebutkan Tari
Spanyol. Kedua pendapat itu dapat dibenarkan, sebab kedua negara tersebut
dahulu menjadi satu negara dibagian paling barat benua eropa. Oleh karena
langkahnya hidup serta menggembirakan, dan para penarinya dapat menunjukan
kesigapan, gaya dan keindahan seni tari, maka tari ini diterima oleh masyarakat
sumatera timur.
REFERENSI:
SAUTI.2009.TARI MELAYU TRADISIONAL:YAYASAN KESULTANAN SERDANG SUMATERA UTARA
REFERENSI:
SAUTI.2009.TARI MELAYU TRADISIONAL:YAYASAN KESULTANAN SERDANG SUMATERA UTARA
Komentar
Posting Komentar